- Distribusi Beras CPP 2025 Dimulai, Wabup Muhtar, Dandim dan Kapolres Selayar Awasi dan Lepas Penyaluran
- DPRD Selayar Setujui RPJMD 2025–2029 dan Pertanggungjawaban APBD 2024
- Dorong Digitalisasi Desa, Dinas PMD bersama Bank Sulselbar Selayar Gelar Sosialisasi Penggunaan CMS untuk Transaksi Non Tunai
- Pinca Bank Sulselbar Selayar Jaga Kepala Desa dari Risiko Hukum, CMS Permudah Pengelolaan Keuangan
- Perpanjangan Pendaftaran Seleksi Dewan Pengawas PAM Tirta Tanadoang
- Pengumuman Perpanjangan Pendaftaran Dirut PAM Tirta Tanadoang 2025
- Dorong Peningkatan PAD, Kepala Samsat Selayar Turun Tangan Penertiban PKB
- Selayar Siap Gaet Wisatawan Lewat Event Sport Tourism: Bupati Gelar Pertemuan Stakeholder Pariwisata
- Bupati Natsir Ali Tak Sekadar Bicara: Keliling Koordinasi dan Pulang Bawa Hasil Nyata
- Rapat Persiapan HUT RI, Sekda Mesdiyono Minta Koordinasi dan Tanggung Jawab Diperkuat
Frevalensi Stunting di Selayar Mulai Bergerak Turun, Bupati Imbau Bentuk Satgas di Desa dan Kelurahan

KEPULAUAN SELAYAR - Bupati Kepulauan Selayar Basli Ali kembali menekankan agar seluruh stakholder memberi perhatian pada pencapaian target penurunan angka stunting pasalnya tersisa waktu satu tahun lagi untuk mencapainya.
Penekanan ini disampaikan oleh Bupati Basli Ali saat membuka rembuk stunting yang digelar Rayhan Square, Senin (2/9/2024) pagi.
"Segenap sumber daya perlu kita kerahkan agar penurunan angka stunting bisa lebih tajam," pinta Basli Ali.
Baca Lainnya :
- Konferensi Pers, Progres Program Gratis Kepulauan Selayar 0
- Pastikan Perlindungan Anak Akibat Covid-19, Ketua Bidang I TP PKK Selayar Ikut Advokasi Pendataan Anak0
- Humas Pemkab Selayar Optimalkan Layanan Publik melalui Monev dan Pengukuhan Tim Simpul SP4N Lapor0
- Ini Harapan Wakil Bupati Pada Rapat TPID Selayar0
- Ahli Waris Alm. Nur Hayani Warga Desa Parak Klaim JKM 42 Juta0
Bupati meminta para Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait, untuk dapat memanfaatkan rembuk ini dengan sebaik mungkin, menyatukan persepsi, berkolaborasi dengan semua stakeholders dalam rangka penurunan angka stunting.
"Saya harap pada pelaksanaan rembuk stunting ini dilakukan diskusi terbuka dan mendalam. Kita perlu mengetahui kekuatan dan kelemahan dalam pencegahan dan penurunan angka stunting," jelasnya.
Untuk mempercepat penurunan stunting, Basli Ali mengimbau agar disetiap kecamatan, desa dan kelurahan ada satgas untuk mengevaluasi dan mendata siapa-siapa yang berpotensi stunting, dan mendatangi rumahnya untuk melakukan intervensi.
"Saya yakin jika ada satgas disetiap desa, penurunan angka stunting akan cepat menurun," ucapnya.
Melalui sitem informasi berbasis aplikasi disetiap kecamatan, desa dan kelurahan akan lebih mempermudah pendataan setiap orang yang berpotensi stunting.
Sedangkan Kepala Bappelitbangda Kepulauan Selayar Dr. Finriyani Arifin, S.Pi., M.Si mengatakan rembuk stunting yang dilakukan itu untuk memastikan pelaksanaan rencana kegiatan intervensi pencegahan dan penurunan stunting, dilaksanakan secara bersama-sama antar OPD penanggung jawab layanan dengan sektor/lembaga non-pemerintah dan masyarakat.
Finriyani juga menyebutkan, untuk mempercepat penurunan angka stunting perlu peningkatan konvergensi sebagai salah satu pilar strategi nasional percepatan penurunan stunting. Bappelitbangda sendiri sebagai Wakil Ketua TPPS bersama OPD lain akan berusaha memandu pelaksanaan konvergensi intervensi spesifik dan sensitif.
"Rembuk stunting ini terbuka atas ide dan gagasan untuk melahirkan inovasi dan gerakan bersama. Gerakan dan inovasi didaerah lain bisa ditiru dan dimodifikasi disesuaikan dengan kondisi daerah," tutup Finriyani.
Kegiatan embuk stunting ini juga ditandai dengan penandatanganan komitmen bersama dalam mensukseskan program pencegahan stunting, mulai dari Bupati dan Wakil Bupati, Unsur Forkopimda dan pimpinan OPD lainnya.
Dari kegiatan ini diperoleh informasi, Prevalensi stunting di Kabupaten Kepulauan Selayar Tahun 2023 sebanyak 31,3 persen, menurun dari 32,1 persen ditahun 2022. Walaupun mengalami penurunan, namun angka ini masih berada diatas rata-rata Provinsi Sulawesi Selatan, yaitu 27,4 persen. Sementara target yang dicanangkan oleh pemerintah pusat untuk Sulawesi Selatan pada Tahun 2025 adalah 23,9 persen. (HUMAS-IM)
