- Distribusi Beras CPP 2025 Dimulai, Wabup Muhtar, Dandim dan Kapolres Selayar Awasi dan Lepas Penyaluran
- DPRD Selayar Setujui RPJMD 2025–2029 dan Pertanggungjawaban APBD 2024
- Dorong Digitalisasi Desa, Dinas PMD bersama Bank Sulselbar Selayar Gelar Sosialisasi Penggunaan CMS untuk Transaksi Non Tunai
- Pinca Bank Sulselbar Selayar Jaga Kepala Desa dari Risiko Hukum, CMS Permudah Pengelolaan Keuangan
- Perpanjangan Pendaftaran Seleksi Dewan Pengawas PAM Tirta Tanadoang
- Pengumuman Perpanjangan Pendaftaran Dirut PAM Tirta Tanadoang 2025
- Dorong Peningkatan PAD, Kepala Samsat Selayar Turun Tangan Penertiban PKB
- Selayar Siap Gaet Wisatawan Lewat Event Sport Tourism: Bupati Gelar Pertemuan Stakeholder Pariwisata
- Bupati Natsir Ali Tak Sekadar Bicara: Keliling Koordinasi dan Pulang Bawa Hasil Nyata
- Rapat Persiapan HUT RI, Sekda Mesdiyono Minta Koordinasi dan Tanggung Jawab Diperkuat
Ketua TP PKK Selayar Buka Sosialisasi Sekolah Ramah Anak

HUMAS SELAYAR --- Ketua Tim Penggerak Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK), Hj. Andi Dwiyanti Musrifah Basli, membuka acara Sosialisasi Sekolah Ramah Anak Pokja I TP PKK Kabupaten Kepulauan Selayar di Kawasan Wisata Hutan Mangrove, Jumat (15/3/2019).
Hadir dalam acara tersebut Camat Bontoharu, Wakil Ketua TP PKK Kecamatan Bontoharu, para Ketua TP PKK Desa dan Kelurahan lingkup Kecamatan Bontoharu, serta para guru SD dan SMP se-Kecamatan Bontoharu.
Ketua Tim Penggerak Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK), Hj. Andi Dwiyanti Musrifah Basli, menyampaikan dalam sambutannya bahwa Sekolah Ramah Anak (SRA) adalah satuan pendidikan formal, nonformal, dan informal yang aman, bersih, dan sehat, peduli dan berbudaya lingkungan hidup, mampu menjamin, memenuhi, menghargai hak-hak anak dan perlindungan anak dari kekerasan, diskriminasi, dan perlakuan salah lainnya. Hal ini sejalan dengan program kerja TP PKK khususnya Pokja I yaitu pembinaan karakter keluarga. Salah satu upaya yang dilakukan yaitu berpartisipasi aktif dalah pengembangan kota layak dan ramah anak.
Baca Lainnya :
- KM. Bonerate Jaya Antar Rombongan Kunker Bupati ke Kepulauan, Ini Tujuannya0
- Bupati Selayar Launching Penyerahan Bantuan Pangan Untuk Masyarakat Miskin 0
- Bappelitbangda Kepulauan Selayar Gelar Musrenbang Perubahan RPJMD 0
- Wabup Kepulauan Selayar Buka Pagelaran Seni teater Mahasiswa Politeknik Negeri Bali 0
- Meriahkan HUT RI ke-73, Wabup Kepulauan Selayar Lepas Peserta Gerak Jalan Indah Antar OPD0
"Terwujudnya sebuah kota sebagai kota layak anak diawali dari kesadaran setiap warganya untuk mau peduli dan saling dukung, saling mengingatkan, bahu membahu mewujudkan setiap hal yang proanak, ramah anak, peduli anak. Saya berharap sosialisasi ini dapat membangun kesadaran bersama bahwa Sekolah Ramah Anak adalah bagian penting dan tidak terpisahkan dalam pembangunan menuju Kota Layak Anak," terang Hj. Andi Dwiyanti Musrifah Basli.
Di tempat yang sama, Camat Bontoharu, Drs. Ahmad Yani, menyampaikan harapannya agar sosialisasi ini berjalan lancar dan para peserta yang hadir menyimak dan aktif dalam menerima sosialisasi sehingga dapat bersama-sama mengawal terlaksananya SRA.
Sementara pemateri dalam sosialisasi ini adalah anggota Pokja I, Dra. Arniati, menjelaskan dalam paparannya bahwa latar belakang adanya program Sekolah Ramah Anak adalah sering terjadinya kekerasan di sekolah yang dilakukan oleh guru maupun siswa dan program pendidikan masih menjadikan anak sebagai objek dan guru selalu menjadi pihak yang benar. Jika komponen SRA terpenuhi, maka hasil yang diharapkan dari terlaksananya SRA ini bisa kita rasakan. Komponen tersebut diantaranya adalah adanya komitmen tertulis yang dapat dianggap kebijakan tentang SRA, pelaksanaan proses belajar mengajar yang ramah anak, penelitian tindakan kelas terlatih hak-hak anak, sarana prasarana yang ramah anak, partisipasi anak, dan partisipasi orang tua, lembaga masyarakat, dunia usaha, pemangku kepentingan lainnya dan alumni.
"Hasil yang diharapkan dari terlaksananya SRA tentu saja adalah terwujudnya sekolah yang aman dan menyenangkan bagi peserta didik karena bebas dari kekerasan antar peserta didik maupun kekerasan yang dilakukan oleh pendidik dan tenaga kependidikan; terbentuknya perilaku pendidik dan tenaga kependudukan yang berprespektif anak; penerapan disiplin positif yang membantu anak untuk berpikir dan bertindak benar untuk anak yang dianggap melalaikan kewajibannya bukan sanksi atau hukuman yang selama ini dilakukan; dan meningkatkan partisipasi siswa dalam proses pembelajaran dan dalam pengambilan keputusan di sekolah," jelas Dra. Arniati.
Sekadar diketahui bahwa sosialisasi SRA ini sudah dilaksanakan untuk pertama kalinya pada tahun 2018 di Kecamatan Benteng. Sosialisasi di Kecamatan Bontoharu ini adalah kedua kalinya dan jika memungkinkan, Kecamatan Bontomanai akan segera menyusul untuk agenda sosialisasi SRA. Jika Sekolah Ramah Anak (SRA) sudah mampu direalisasikan, maka terbentuknya Kota Layak Anak bukan hal yang mustahil.
Hingga berita ini diturunkan, acara sosialisasi Sekolah Ramah Anak masih berlangsung. (D)

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook
Ada 2 Komentar untuk Berita Ini
-
Les matematika 29 Mei 2019, 14:00:52 WIB
setuju sekali dengan diadakannya acara sosialisasi sekolah ramah anak. Karena anak berhak mendapatkan bimbingan belajar tanpa adanya kekerasan, diskriminasi. Akan sangat bagus juga jika sekolah ramah anak di terapkan untuk tempat les seperti tempat les matematika. banyak juga anak sekolah yang mngikuti program les. jika diterapkan, anak akan mendapatkan keuntungan program ramah anak dari keduanya.
Siti Aisyah 16 Feb 2020, 12:52:31 WIBSosialisasi memang sangat penting dan perlu untuk dilaksanakan sebagai pendekatan, dan pemberitahuan informasi. jika tidak dilaksanakan yg ada nanti malah ambyar dan visi misi tdk akan terlaksana. semoga semua berjalan dgn baik.