Breaking News
- Bupati Natsir Ali Apresiasi Program Gubernur Sulsel, Penerbangan Bersubsidi Ringankan Beban Masyarakat
- Ketua TP PKK Selayar, Yanti Rahmawati Buka SMEP 2025 di Kec. Benteng, Dorong Sinergi dan Inovasi Kader
- BKN Perpanjang Jadwal Pengangkatan PPPK Paruh Waktu Tahun Anggaran 2024
- Angin Segar CFD Selayar, Bangkitkan UMKM dengan Omzet Dua Hingga Tiga Kali Lipat
- Di Forum Arahan Mendagri Tito Karnavian, Bupati Natsir Ali Promosikan Selayar
- Puncak HUT ke-80 PMI Selayar Akan Dipusatkan di Dusun Bontokorong
- Wabup Muhtar, M.M., Forkopimda, dan Jajaran Imigrasi se-Sulsel Tanam Bibit Kelapa Serentak di Selayar
- HUT ke-80 PMI Digelar di Selayar, Wabup Muhtar Ajak Masyarakat Tebarkan Kebaikan
- Wakil Bupati Muhtar Terpilih Jadi Ketua Kwarcab Gerakan Pramuka Selayar 2025–2030
- Muscab Pramuka Selayar 2025 Resmi Dibuka, Wabup Muhtar Dorong Sinergi dengan Program Daerah
Buka Sosialisasi Penanganan Penyakit Kusta dan Frambusia, Ini Penjelasan Wabup Kepulauan Selayar

SELAYAR, kepulauanselayarkab.go.id - Pertemuan Advokasi, Sosialisasi dan Pelaksanaan Intensifikasi Kasus Kusta dan Frambusia melalui Kampanye Eliminasi Kusta dan Eradikasi Frambusia tingkat Kabupaten Kepulauan Selayar, resmi dibuka oleh Wakil Bupati Kepulauan Selayar di Aula Rumah Jabatan Bupati, Jumat, 14/09/2018.
Wakil Bupati Kepulauan Selayar,Dr. H. Zainuddin, S. H., M. H., dalam sambutannya mengatakan, umumnya yang namanya penyakit kusta dan frambusia adalah sesuatu yang tidak mengenakkan, bahkan merugikan sehingga harus dihindari dan disikapi secara proporsional.
"Prinsipnya lebih baik mencegah dari pada mengobati," Kata Wabup
Penyakit Kusta adalah penyakit menular yang sifatnya multikompleks, mulai dari persoalan medis sampai dengan sektor Sosial, Ekonomi, Budaya, Keamanan dan Ketahanan Nasional. Penyakit ini dapat menimbulkan cacat bahkan permanen, terutama bila tidak dilakukan diagnosis dan pengobatan secara dini.
Lebih lanjut Wabup menegaskan bahwa penyakit kusta disebabkan oleh kuman, oleh karena itu jangan percaya dengan mitos yang menyatakan penyakit kusta disebabkan oleh keturunan, kutukan atau guna-guna, tegas Wabup.
Dari data yang ada, persebaran kasus Kusta di Kabupaten Kepulauan Selayar, dari 11 kecamatan, 9 kecamatan memiliki kasus kusta. Terkait itu pemerintah kabupaten melalui Dinas Kesehatan telah melakukan berbagai upaya baik dalam bentuk pencegahan maupun pengobatan, diantaranya, sosialiasi kusta di desa/kelurahan, intensifikasi kasus kusta secara dini baik secara aktif maupun pasif, penyedian obat berkualitas dan gratis disemua puskesmas dan rumah sakit serta pelayanan gratis untuk semua penduduk selayar.
Namun demikian menurut Wabup, salah satu penghambat penanggulangan kusta adalah stigma negatif dan perlakuan diskriminatif, sehingga berdampak secara psikologis bagi penderita dan menyebabkan penderita enggan berobat karena takut keadaannya diketahui oleh masyarakat sekitar.
Berharap dengan adanya advokasi dan sosialisasi kusta dan frambusia, maka penyebaran informasi penyakit ini dapat sampai kepada masyarakat, sehingga tidak ada lagi stigma dan diskriminasi bagi penderita kusta dan keluarganya.
Selain itu yang lebih utama kita harapkan bersama bagaimana ke depan kegiatan ini menjadi semangat baru dalam upaya koordinasi semua pihak yang terlibat, untuk mencegah penularan Penyakit Kusta yang berujung pada eliminasi kusta di Kabupaten Kepulauan Selayar.
Pada kesempatan ini selain Wabup turut hadir Kepala Dinas Kesehatan Kepulauan Selayar, Camat, dan Kepala Puskesmas se-Kabupaten Kepulauan Selayar, serta para partisipan program Kusta dan Frambusia Kabupaten Kepulauan Selayar. (Ichal)

Write a Facebook Comment
Tuliskan Komentar anda dari account Facebook
View all comments