- Jambore PKK Bone Berimbas di Laut, Ratusan Kader PKK Selayar Menuju Bone
- Samsat Selayar Tindaklanjuti Kebijakan Gubernur, Bebaskan Denda Pajak Kendaraan
- Upacara Hari Kesaktian Pancasila di Selayar, Dandim 1415 Jadi Inspektur Upacara
- Maskapai Fly Jaya Resmi Layani Rute Makassar–Selayar, Bupati Sampaikan Terima Kasih kepada Gubernur Sulsel
- Bupati Natsir Ali Lepas Penerbangan Perdana Fly Jaya Air di Bandara H. Aroeppala
- Check Point Nelayan Mulai Diuji Coba di Laut Selayar untuk Kendalikan Aktivitas Perikanan
- Cegah Kebocoran PAD, Pemkab Selayar Rumuskan Percepatan Penerapan Check Point Perikanan di Kawasan TNTB
- Kodaeral VI Gelar Aksi Bakti Teritorial Prima Sambut HUT TNI ke-80 Tahun 2025 di Kepulauan Selayar
- Sambutan Berbahasa Selayar Laksda Andi Abdul Aziz Bikin Warga Buki Terharu pada Bakti Prima Kodaeral VI
- Laksda Andi Abdul Aziz dan Bupati Natsir Ali Serahkan Bantuan Nelayan di Tengah Laut lewat KRI Mamuju
Bimtek Pengendalian OPT Dinas Pertanian dan KP, Dorong Penggunaan Pupuk Organik Ditingkatkan

SELAYAR - Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Kepulauan Selayar melakukan bimbingan teknis (Bimtek) pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) pada tanaman padi di Aula Balai Penyuluhan Pertanian Desa Laiyolo Kecamatan Bontosikuyu (19/10/3019). Bimtek ini dibuka oleh Kabid Tanaman Pangan dan Hortikultura Dinas Pertanian dan KP Muzakkir Muin, SP.
Selain di Desa Laiyolo, sebelumya bimtek yang sama dilaksanakan di Desa Mare-Mare Kecamatan Bontomanai. Sesuai agenda, bimtek itu juga akan dilaksanakan di Desa Ujung Kecamatan Pasimasunggu Timur 22 Oktober mendatang.
Dalam bimtek tersebut menghadirkan tenaga ahli Yayasan Mandoti Abdul Gaffar SP. M.M, Fungsional Ahli UPT Balai Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura Dinas Ketahanan Pangan Tanaman Pangan dan Hortikultura Agus Susianto SP, serta Kepala Seksi Tanaman Pangan Nyi R Widaningsih SP, Kepala Seksi Perlindungan Tanaman Andi Irmawati SP, Kepala Balai Penyuluhan Pertanian Kecamatan Bontosikuyu Serta Para Penyuluh yang wilayah kerjanya memiliki cetak sawah dan para petani yang mengusahakan komoditi Padi.
Baca Lainnya :
- Bappelitbangda Gelar Sosialisasi Kebijakan Pemda dan Bimtek Penyusunan Proposal Kabupaten0
- Bimtek Jurnalistik Resmi Ditutup, Ini Harapan Kabag Humaspro Selayar 0
- Bimtek Peningkatan Kapasitas SDM Aparatur, Ini Materi Sekda Selayar 0
- Bimtek Penerapan Simda Oleh Bappelitbangda Selayar, Begini Harapan Asisten Ekbangkes0
- Sekda Buka Resmi Bimtek Pengelolaan Keuangan Desa Kepulauan Selayar 0
"Bimbingan Teknis ini merupakan bimbingan yang mengarah ke pertanian organik yaitu bagaimana melakukan pengendalian hama khususnya di tanaman padi dengan menggunakan pertimbangan ambang ekonomi," kata Muzakkir Muin.
Muzakkir berharap dengan pelaksanaan bimtek ini petani dapat membedakan antara hama dan serangga serta musuh alami tanaman.
"Saya juga mengharapkan agar petani dapat menerapkan prinsip pengendalian hama terpadu yaitu budi daya tanaman sehat, pengamatan mingguan dan pelestarian musuh alami. Apabila tiga prinsip ini sudah bisa diterapkan, maka secara tidak langsung petani akan menjadi ahli organisme pengganggu tumbuhan minimal di lahan sawahnya sendiri," terang Muzakkir.
Sementara menurut Fungsional Ahli UPT Balai Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura Agus Susianto, SP., mengutarakan kondisi Selayar masih sangat baik untuk di pertahankan dalam rangka pengendalian hama ramah lingkungan. Menurut dia hama penyakit yang ada di Selayar adalah karena cara budi daya pertanian saat ini yang mungkin terpengaruh dari Jawa atau daratan Pulau Sulawesi sehingga penggunaan pupuk dan racun mulai beredar di banyak tempat.
Kendati demikian Agus masih yakin bahwa kondisi pertanian di Selayar saat ini masih sangat mungkin untuk diarahkan menjadi pertanian ramah lingkungan atau pun pertanian organik.
"Sumber bahan organik sangat banyak hanya saja memang perlu bantuan sarana dan prasarana untuk bagaimana mengolah bahan-bahan baku yang melimpah di sini menjadi kompos dan semacamnya, bagaiamana membantu petani untuk membuat pupuk organik lebih banyak," ucapnya.
Dikonfirmasi terpisah, Kadis Pertanian dan KP. Ir. Ismail mengemukakan dengan adanya bimtek pengendalian OPT ini diharapkan penggunaan pestisida bisa dibatasi dan penggunaan pupuk organik di tingkatkan. "Dan salah satu upaya untuk menangani serangan OPT yaitu dengan melakukan penanaman secara serempak," tutup Ir. Ismail. (ADE)
